- Hasil Seleksi Administrasi Pasca Sanggah pada Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran 2024
- Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran 2024
- Hasil Seleksi Administrasi Pra Sanggah pada Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran 2024
- Buku Petunjuk Pendaftaran Calon ASN Tahun 2024
- Informasi Nomor Layanan Informasi Pengadaan CPNS Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun 2024
- Waktu Pendaftaran CPNS di Portal SSCASN BKN Tahun 2024
- Peraturan dan Keputusan Menpanrb terkait CPNS Tahun 2024
- Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran 2024
- PENGUMUMAN TENTANG HASIL AKHIR SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2024
- PENGUMUMAN TENTANG HASIL SELEKSI ADMINISTRASI PESERTA SELEKSI JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2024
Simulakra Widyaiswara: Hilangnya Makna Ketubuhan
oleh Andra Eka Putra, M.Si (Widyaiswara BKPSDM Kabupaten Tanah Laut)
Berita Terkait
- Sketsa Kecil Kepemimpinan Umar bin Khattab54
- KEMUNGKINAN AKREDITASI BKPSDM KABUPATEN TANAH LAUT SEBAGAI LEMBAGA DIKLAT TERAKREDITASI BERDASARKAN PERKALAN NOMOR 25 TAHUN 2015 4
- Pengumuman Hasil Akhir Seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Tanah Laut TA 20183
- Pengumuman : Penyampaian dokumen sertifikasi dan daerah terdepan, terluar, terpencil, dan tertinggal untuk pengolahan hasil SKB di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut.0
- 5 Prilaku Kreatif Berinternet2
- Pengumuman CPNS 2018 : Hasil Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Kab. Tanah Laut1
- Sekda Kabupaten Tanah Laut kunjungi Tes SKB CPNS 20180
- Silo Mentality0
- Pengumuman CPNS 2018 : Hasil Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Kab. Tanah Laut11
- Usai Apel gabungan \\\"Hari Guru Nasional\\\" Wakil Bupati Kobar Sidak0
Berita Populer
- Mengenal Konsep Pendekatan Andragogi dalam Pembelajaran Diklat
- Rancangan Implementasi Model Evaluasi Empat Level Kirkpatrick pada Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan
- Pengadaan CPNS Dari Pelamar Umum Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut
- Pengumuman Penerimaan CASN Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran 2021
- Contoh Surat Lamaran Untuk Pelamar Umum CPNS Kabupaten Tanah Laut
- Pengumuman Tentang Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil dari Pelamar Umum di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun 2019
- Pengadaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun Anggaran 2024
- Rekrutmen CPNS dan PPPK Pemerintah Kabupaten Tanah Laut Tahun 2021
- Tugas dan Fungsi Pegawai ASN
- Manfaat Pemetaan Jabatan Pelaksana
Merujuk pada ketuntuan Pasal 212 ayat (3) PP 11/2017 yang mendalilkan bahwa pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan non-klasikal salah satunya dapat dilakukan melalui e-learning dimana teknis penyelenggaraan nya di pedomankan pada Peraturan LAN 8/2018 yang lantas mendefinisikan e-learning sebagai pengembangan kompetensi PNS yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk mencapai tujuan pembelajaran dan peningkatan kinerja.
Pengajar dalam e-learning disebut tutor yang salah satunya adalah Widyaiswara dengan tugas sebagaimana diatur Pasal 11 Peraturan LAN 8/2018 meliputi:
- Menyusun rencana pembelajaran
- Menyusun dan/atau mengembangkan bahan ajar dan media pembelajaran
- Menyebarluaskan dan/atau mengunggah bahan ajar dan media pembelajaran
- Memberikan tutorial terkait materi pembelajaran
- Membimbing peserta pelatihan dibidang akedemik
Dari sudut pandang efisiensi anggaran, barang tentu penyelenggaraan e-learning merupakan sebuah terobosan radikal. Namun demikian, penting juga kiranya untuk menggunakan helicopter view guna melihat sudut pandang lain yang dalam artikel ini berupa gagasan Simulakra dariJean Baudrillard.
Jean Baudrillard (1929-2007) sendiri merupakan sosiolog Perancis dan Doktor Filsafat (Ph.D) lulusan Universitas Sorbonne di Paris. Beberapa buku hasil pemikiran Baudrillard yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia diantaranya Berahi (Bentang Budaya, 2000), Galaksi Simulacra (LKiS, 2001), Ekstasi Komunikasi (Kreasi Wacana, 2006) Lupakan Postmodernisme (Kreasi Wacana, 2006), dan Masyarakat Konsumsi (Kreasi Wacana, 2011).
Dalam salah satu bukunya (Simulations, 1983) yang belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Baudrillard sebagaimana dikutip Nur Indah Sari (2017:27-29) membagi tiga tahapan perubahan penampakan (appearance) wajah dunia yakni modernitas awal/counterfeil, modernitas/produksi dan postmodernitas/simulasi. Modernitas awal/ counterfeil ditandai oleh produksi bebas tanda dimana fashion, model menggantikan sistem kasta yang bersifat represif dan hegemonik sehingga memungkinan seseorang bisa saja bergaya hidup seperti seorang raja. Modernitas/produksi ditandai dengan otomatisasi produksi yang menyuguhkan pilihan-pilihan gaya hidup sehingga teater dan patung malaikat dapat digantikan sinema dan fotografi. Postmodernitas/simulasi ditandai dengan kontrol kode-kode yakni dominasi realitas buatan (hiperealitas) sehingga manusia tidak saja diberikan kebebasan memilih gaya hidup namun juga dapat menciptakan tiruannya. Oleh Zen RS (2016:54) Ruang sosial tempat berlangsungnya simulasi inilah yang disebut sebagai “simulakra.”
Jika memperhatikan tahapan pelaksanaan e-learning (Pasal 14 Peraturan LAN 8/2018) yang terbagi atas (1) Pengunggahan bahan pembelajaran kedalam laman resmi lembaga penyelenggara pelatihan serta (2) Pelaksanaan layanan pembelajaran dalam jaringan, maka pelaksanaan pembelajaran dalam jaringan dapat disebut sebagai simulakra. Sebab, Widyaiswara yang “tampil” dihadapan peserta hanyalah “representasi” dari Widyaiswara dalam sebuah ruang sosial.
Menarik misalnya merenungkan yang ditulis Hubert Dreyfus (2001:49), “I See something like you… but do not see you. I hear something like you, but I do not hear you.” Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi juga kiranya jika membayangkan situasi pembelajaran dalam e-learning. Lantas apa yang hilang sebanarnya dalam e-learning?
Dreyfus dalam Riliana Oktavianti (2013:59-61) menyebutkan bahwa yang hilang dalam kehadiran jarak jauh adalah cengkeraman optimal atas dunia, konteks dan suasana hati serta rasa percaya.
Dalam e-learning, Widyaiswara kehilangan kondisi optimum untuk berinteraksi dengan kelas. Tidak ada kontak mata, aroma maupun gerak tubuh peserta yang dapat membangun suasana hati serta hilangnya perasaan berada dalam dunia yang sama dengan peserta. Dalam e-learning, Widyaiswara dan peserta juga akan mengalami defisit rasa percaya, sebab rasa saling percaya hanya dapat dibangun dengan kehadiran yang menubuh. Tubuh membuat manusia menjadi sadar akan dunia, manusia menyadari bahwa ia berhadapan dengan resiko. Oleh sebab itu, manusia lalu membangun rasa percaya ketika berhadapan dengan orang lain yakni keyakinan bahwa orang lain dapat menyakitinya namun nyatanya tidak dilakukan.
Bagaimanapun, pada akhirnya kebijakan penyelenggaraan pembelajaran dengan metode e-learning patut didukung dengan salah satu caranya melalui upaya pemberian kritik atas beberapa potensi-potensi kekurangan dalam e-learning. Dengan demikian setidaknya Widyaiswara menyadarai bahwa e-learning menghilangkan “yang etis” dari sebuah makna tubuh.